Artikel

Rabu, 18 April 2012

BIT ERROR
Bit error rate atau Bit error ratio biasa disingkat dengan BER, merupakan sejumlah bit digital bernilai tinggi pada jaringan transmisi yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah atau sebaliknya, kemudian dibagi dengan sejumlah bit yang diterima atau dikirim atau diproses selama beberapa periode yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, diasumsikan berikut ini urutan bit yang ditransmisikan:
0 1 1 0 0 0 1 0 1 1,
dan pada alat penerima akan menterjemahkan urutan bit sebagai berikut:
0 1 0 1 0 1 0 0 1,
Maka BER pada kasus ini ada 3 kesalahan penafsiran bit (yang digaris bawah) kemudian sebagai nilai BER yang dihasilkan adalah nilai kesalahan ini dibagi dengan sejumlah bit yang kirim yaitu 10 bit, sehingga didapatkan 0.3 atau 30%.



http://id.wikipedia.org/wiki/Bit_error_rate

Ip Address


Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.


Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:



* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)



Klasifikasi IP

Ketika perancang protokol IP menciptakan skema pengalamatan IP, mereka menugaskan angka acak dari bit-bit di dalam IP untuk mengidentifikasi network ID. Sisa bit yang ada kemudian digunakan untuk mengidentifikasi host ID. Misalnya, setengah dari IP address 32 bit, yaitu 16 bit digunakan untuk network ID, dan sisanya, 16 bit juga digunakan untuk host ID. Jadi dengan skema ini, di dalam sebuah internet akan terdapat 65.536 jumlah network yang di dalam masing-masing network terdapat 65.536 host.

Di awal-awal tumbuhnya internet, skema seperti tadi menjadi terlalu berlebihan dari apa yang dibutuhkan. Para perancang IP telah menyadari bahwa beberapa networks memiliki hanya ribuan hosts. Misalnya sebuah network dengan 1000 komputer didalamnya bergabung ke internet dan dimasukkan ke dalam salah satu network ID tadi. Nah, karena network tersebut cuma memakai 1000 dari 65.536 host address yang tersedia, kira-kira lebih dari 64.000 IP address akan mubazir (sayang kan?).

Untuk mengatasi masalah tersebut, konsep IP address classes (kelas IP) diperkenalkan. IP protocol memisahkan 5 kelas alamat yang berbeda-beda: A, B, C, D, dan E. Setiap kelas dari ketiga kelas pertama (A hingga C) menggunakan ukuran yang berbeda untuk menentukan porsi network ID dan host ID nya. Class D digunakan untuk kebutuhkan khusus, yang disebut multicast address. Class E adalah eksperimental dan tidak digunakan.

Empat bit pertama dari IP address digunakan untuk menentukan kelas-kelas IP address:

1. Jika bit pertama 0, maka address = Class A address.
2. Jika bit pertama 1 dan bit kedua 0, maka address = Class B address.
3. Jika dua bit pertama 1, dan bit ketiga 0, maka address = Class C address.
4. Jika tiga bit pertama 1, dan bit keempat 0, maka address = Class D address.
5. Jika empat bit pertama 1, maka address = Class E address.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut, namun Karena Class D dan E digunakan untuk keperluan khusus, maka tidak dibahas

Class A Address

Class A Address dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat 126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts

Class B addresses

Di dalam Class B address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts.

Class C addresses.

Di dalam Class C address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.

Sumber : http://aremait.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-ip-address.html

Noise


Noise atau bisa disebt derau adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat  suara, elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan.
Sumber derau dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
  1. Sumber derau intrinsik yang muncul dari fluktuasi acak di dalam suatu sistemfisik seperti thermal dan shot noise.
  2. Sumber derau buatan manusia seperti motorswitch, elektronika digital.
  3. Derau karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari.
  • Correlated noise: hubungan antara sinyal dan noise masuk dalam kategori ini. Karena itu, correlated noise hanya muncul saat ada sinyal.
  • Uncorrelated noise: noise yang dapat muncul kapanpun, saat terdapat sinyal maupun tidak ada sinyal. Uncorrelated noise muncul tanpa memperhatikan adanya sinyal atau tidak. Noise dalam kategori ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori umum, yaitu :
  1. Eksternal Noise: Adalah noise yang dihasilkan dari luar alat atau sirkuit. Noise tidak disebabkan oleh komponen alat dalam sistem komunikasi tersebut. Ada 3 sumber utama noise eksternal:
    1. Atmospheric noise: Gangguan elektris yang terjadi secara alami, disebabkan oleh hal – hal yang berkaitan dengan atmosfer bumi. Noise atmosfer biasanya disebut jugastatic electricity. Noise jenis ini bersumber dari kondisi elektris yang bersifat alami, seperti kilat dan halilintar. Static electricity berbentuk impuls yang menyebar ke dalam energi sepanjang lebar frekuensi
    2. Ekstraterrestrial noise: Noise ini terdiri dari sinyal elektris yang dihasilkan dari luar atmosfer bumi. Terkadang disebut juga deep-space noise. Noise ekstraterestrial bisa disebabkan oleh Milky Way, galaksi yang lain, dan matahari.Noise ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu solar dan cosmic noise:
      1. Solar noise: Solar noise dihasilkan langsung dari panas matahari. Ada dua bagian solar noise, yaitu saat kondisi dimana intensitas radiasi konstan dan tinggi, gangguan muncul karena aktivitas sun-spot dan solar flare-ups. Besar gangguan yang jarang terjadi ini (bersifat sporadis) bergantung pada aktivitas sun spot mengikuti pola perputaran yang berulang setiap 11 tahun.
      2. Cosmic noise: Cosmic noise didistribusikan secara kontinu di sepanjang galaksi. Intensitas noise cenderung kecil karena sumber noise galaksi terletak lebih jauh dari matahari. Cosmic noise sering juga disebut black-body noise dan didistribusikan secara merata di seluruh angkasa.
    3. Man-made noise: Secara sederhana diartikan sebagai noise yang dihasilkan manusia. Sumber utama dari noise ini adalah mekanisme spark-producing, seperti kommutator dalam motor elektriksistem pembakaran kendaraan bermotor, alternator, dan aktivitas peralihan alat oleh manusia (switching equipment). Misalnya, setiap saat di rumah, penghuni sering mematikan dan menyalakan lampu melalui saklar, otomatis arus listrik dapat tiba-tiba muncul atau terhenti. Tegangan dan arus listrik berubah secara mendadak, perubahan ini memuat lebar frekuensi yang cukup besar. Beberapa frekuensi itu memancar/menyebar dari saklar atau listrik rumah, yang bertindak sebagai miniatur penghantar dan antena.
      Noise karena aktivitas manusia ini disebut juga impulse noise, karena bersumber dari aktivitas on/of yang bersifat mendadak. Spektrum noise cenderung besar dan lebar frekuensi bisa sampai 10 MHz. Noise jenis ini lebih sering terjadi pada daerah metropolitan dan area industri yang padat penduduknya, karena itu disebut juga industrial noise.
  2. Internal Noise:Internal noise juga menjadi faktor yang penting dalam sistem komunikasi. Internal noise adalah gangguan elektris yang dihasilkan alat atau sirkuit. Noise muncul berasal dari komponen alat dalam sistem komunikasi bersangkutan. Ada 3 jenis utama noise yang dihasilkan secara internal, yaitu:
    1. Thermal noise: Thermal noise berhubungan dengan perpindahan elektron yang cepat dan acak dalam alat konduktor akibat digitasi thermal.
      Perpindahan yang bersifat random ini pertama kali ditemukan oleh ahli tumbuh-tumbuhan,  Robert Brown, yang mengamati perpindahan partikel alami dalam penyerbukan biji padi.
      Perpindahan random elektron pertama kali dikenal tahun 1927 oleh JB. Johnson di Bell Telephone Laboratories. Johnson membuktikan bahwa kekuatan thermal noise proporsional dengan bandwith dan temperatur absolut.
      Secara matematis, kekuatan noise adalah:
      N = KTB
      · N = kekuatan noise (noise power)
      · K = Boltzmann’s proportionality constant (1.38 × 10-23 joules per Kelvin)
      · T = Temperatur absolute
      · B = bandwidth
    2. Shot noise: noise jenis ini muncul karena penyampaian sinyal yang tidak beraturan pada keluaran (output) alat elektronik yang digunakan, seperti pada transistor dua kutub. Pada alat elektronik, jumlah partikel pembawa energi (elektron) yang terbatas menghasilkan fluktuasi pada arus elektrik konduktor. Shot noise juga bisa terjadi pada alat optik, akibat keterbatasan foton pada alat optik. Pada shot noise, penyampaian sinyal tidak bergerak secara kontinu dan beraturan, tapi bergerak berdasarkan garis edar yang acak. Karena itu, gangguan yang dihasilkan acak dan berlapis pada sinyal yang ada. Ketika shot noise semakin kuat, suara yang ditimbulkan noise ini mirip dengan butir logam yang jatuh di atas genteng timah.
      Shot noise tidak berlaku pada kawat logam, karena hubungan antar elektron pada kawat logam dapat menghilangkan fluktuasi acak.
      Shot noise disebut juga transistor noise dan saling melengkapi dengan thermal noise.
      Penelitian shot noise pertama kali dilakukan pada kutub positif dan kutub negatif tabung pesawat vakum (vacuum-tube amplifier) dan dideskripsikan secara matematis olehW. Schottky tahun 1918.
    3. Transit-time noise: Arus sinyal yang dibawa melintasi sistem masukan dan keluaran pada alat elektronik, (misalnya dari penyampai (emitter) ke pengumpul (collector) padatransistor) menghasilkan noise yang tidak beraturan dan bervariasi. Inilah yang disebut dengan transit-time noise. Transit- time noise terjadi pada frekuensi tinggi ketika sinyal bergerak melintasi semikonduktor dan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk satu perputaran sinyal.
      Transit time noise pada transistor ditentukan oleh mobilitasdata yang dibawa, bias tegangan, dan konstruksi transistor. Jika perjalanan data tertunda dengan frekuensi yang tinggi saat perlintasan semikonduktor, noise akan lebih banyak dibandingkan dengan sinyal aslinya.

EFEK NOISE

Derau dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 3 area:
  1. Derau menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal
  2. Derau dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal.
  3. Derau juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien
Tujuan sistem komunikasi adalah untuk mengirimkan data sebanyak mungkin sesuai dengan waktu yang direncanakan, dengan menggunakan cukup bandwidthpower, dan channelyang tersedia. Jika derau memberi efek gangguan pada sistem, baik karena kesalahan pada sistem penerimaan sinyal maupun kegagalan sistem (malafungsi), perancang dan pengguna sistem harus mengganti sistem tersebut. Untuk mengatasi derau ini diperlukan filter untuk mengurangi gangguan derau supaya sinyal yang dikirim tidak tertekan oleh derau. Namun, apapun cara yang digunakan, sistem komunikasi menjadi tidak efisien karena membuang banyak waktu dan tenaga untuk mengatasi derau.

Guided dan Unguided Transmission



Guided Transmission Media (Media Transmission Terpadu)

Merupakan media kasat mata yang mentransmisikan sekaligus memandu gelombang untuk menuju pada tujuan. Contoh dari media ini adalah kabel. Jenis-jenis kabel yang digunakan pada komunikasi data adalah:
  1.     Kabel Twisted Pair
  2.     Kabel Koaksial
  3.     Kabel serat optic
 
Namun pada kali ini kami hanya membahas satu dari ketiga yang ada diatas, yaitu kabel Koaksial.
Kabel koaksial terdiri dari dua buah konduktor yang dibentuk untuk digunakan pada pita frekuensi yang besar sebab terdiri dari konduktor inti yang dikelilingi oleh kawat-kawat kecil diantaranya konduktor inti dengan konduktor yang ada di sekitarnya terdapat isolator (jaket/shield). Kabel koaksial banyak digunakan untuk keperluan diantaranya sebagai berikut ini :
  1. Antenna televise
  2. Transmisi telepon jarak jauh
  3. Link computer
  4. LAN 
Unguided Transmission Media (Media Transmisi tidak Terpadu)

Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
• Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
• Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
• Gelombang radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.
• Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

        

Selasa, 17 April 2012

Simplex, Half Duplex dan Full Dulplex


Bentuk komunikasi dibagi dalam tiga kategori, yaitu; simplex, half duplex dan complex duplex.
1. Simplex
Merupakan bentuk komunikasi antara dua belah pihak, hanya saja sinyal-sinyal yang dikirim secara satu arah.
Contoh : Pager, Televisi dan Radio.









   Radio             









Televisi








Pager

2. Half Duplex
Merupakan bentuk komunikasi antara dua belah pihak dan dua arah, namun secara bergantian (tidak dapat secara bersama-sama) antara mentransmisikan dan menerima data.
Contoh : Walki talki, Fax dan Chat Room.
walki talkie
Fax Machine
Chat room

3. Full Duplex
Merupakan bentuk komunkasi antara dua belah pihak yang saling mengirim dan menerima informasi dalamwaktu bersamaan. Pada umumnya model ini memerlukan dua jalur komunikasi.
Contoh yang sering kita temukan dalam kehidupan adalah telepon, di mana penggunanya bisa berbicara (mengirim) dan mendengar (menerima) secara bersamaan.
 Telepon

Sumber : wikipedia
Image   :  google

Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan Komputer merupakan sebuah pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan komputer. Sedang jaringan komputer itu sendiri merupakan sekumpulan komputer yang saling berhubungan dengan sebuah protokol komunikasi melalui sebuah media komunikasi. 

Berikut ini adalah beberapa macam topologi jaringan komputer yang biasanya sering digunakan untuk membangun sebuah sistem jaringan komputer.

Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi Bus
topologibus Topologi Jaringan Komputer
Topologi Bus
Topologi jaringan komputer yang biasanya digunakan pada waktu dulu adalah topologi bus. Pada topologi bus ini semua komputer di hubungkan menggunakan satu jalur komunikasi (kabel BNC) di mana pada kedua ujung jalur yang digunakan ditutup dengan sebuah terminator. Terminator merupakan sebuah perangkat yang menyediakan ketahanan listrik untuk menyerap sinyal-sinyal transmisi pada akhir sambungan.
Topologi jaringan komputer dengan topologi bus memiliki beberapa keuntungan dan kerugian yaitu :
Keuntungan :
  • Biaya murah, karena media transmisi berupa akbel tidak dibutuhkan terlalu banyak.
  • Setiap komputer bisa terhubung secara langsung.
  • Tidak membutuhkan peralatan aktif lainnya pada setiap komputer untuk terhubung ke media transmisi.
Kerugian :
  • Teknologi lama dan sudah ditinggalkan.
  • Deteksi kerusakan yang sulit.
  • Jika kabel pada satu komputer ada yang putus maka komputer yang lain juga akan mengalami gangguan.
2. Topologi Ring
topologi%252520ring Topologi Jaringan Komputer
Topologi Ring
Hampir sama dengan topologi bus, topologi jaringan komputer dengan menggunakan topologi ring menggunakan satu media transmisi untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya. Perbedaannya pada topologi ring kedua terminal yang berada di ujung media transmisi saling dihubungkan sehingga menyerupai sebuah lingkaran berbentuk cincin.
Topologi jaringan komputer dengan menggunakan topologi bus juga memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, yaitu:
Keuntungan :
  • Hemat kabel sebagai media transmisinya.
  • Tidak akan terjadi peristiwa tabrakan data (collision) karena hanya satu titik saja yang aktif saat proses transfer data berlangsung.
Kerugian :
  • Sulit mendeteksi adanya gangguan.
  • Jika kabel pada satu komputer ada yang putus maka komputer yang lain juga akan mengalami gangguan.
  • Pengembangan jaringan tidak bersifat fleksibel (kaku).

3. Topologi Star
topologistar Topologi Jaringan Komputer
Topologi Star
Topologi jaringan komputer dengan menggunakan topologi star menggunakan sebuah terminal pusat yang biasanya disebut sebagai hub atau switch. Hub atau switch berfungsi untuk mengatur semua kegiatan komunikasi data antar komputer yang saling terhubung. Pada saat ini topologi jaringan komputer ini sering digunakan untuk sistem jaringan komputer warnet dan perkantoran.
Topologi star juga memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, yaitu :

Keuntungan :
  • Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.
  • Transfer data antar komputer bisa dilakukan secara bersamaan.
  • Bersifat fleksibel, mudah dilakukan penambahan komputer baru.
  • Kemudahan deteksi gangguan.
  • Jika kabel pada satu komputer ada yang mengalami gangguan, komputer yang lain masih bisa bekerja dan digunakan.

Kerugian :
  • Boros kabel, karena kabel ditarik dari masing-masing komputer ke hub/switch.
  • Jika Hub/Switch rusak maka seluruh komputer tidak dapat terhubung satu sama lain.

Data


Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

Senin, 09 April 2012

OSI LAYER



OSI Layer (open system interconnection) ialah konsep dasar pada suatu jaringan komputer, yang dibuat untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data, OSI sendiri diciptakan oleh  ISO (International Standar Organization) yaitu suatu badan yang menyediakan kerangka logika terstruktur tentang bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Tujuan diciptakannya OSI layer ini sendiri untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.

OSI memiliki 7 layer  yaitu :

1. Layer Fisik
2. Layer Data Link
3. Layr Network
4. Layer Transport
5. Layer Sesi
6. Layer Presentasi
7. Layer Aplikasi










Layer-layer pada OSI juga ada bagian-bagian, bagian itu dibagi menjadi dua yaitu upper layer ( aplikasi, presentasi dan sesi ), lowwer layer ( transport, network, data link dan fisik ). Pada OSI ini sendiri memiliki kelebihan yaitu protokolnya mudah diatur dan dipantau, jika layer yang dibawa diubah maka tidak akan mengubah atau mempengaruhi layer yang diatas, upper layer dapat menggunakan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan oleh lower layer. Ada kelebihan pasti ada kekurangan, dalam OSI layer ini juga memiliki kekurangan yaitu layering juga dapat menambah kompleksitas proses, karena masing-masing layer harus mengerjakan fungsinya masingmasing dan memiliki kemampuan proses yang berlainan. Proses pembungkusan yang dilakukan untuk fungsi information hiding kurang efisien, karena setelah sampai ke host tujuan, pembungkus yang digunakan untuk menyembunyikan informasi tadi dibuang satu persatu.
Dari setiap layer juga memiliki fungsinya masing-masing, yaitu :

Physical Layer (fisik layer) :

  Layer ini berurusan dengan hardware
1.     Memindahkan bit antar devices.
2.     Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
3.     Merepresentasikan bit.
4.     Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural, dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
Data link layer :
1.     Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame.
2.     Menerima perangkat medua berupa MAC Addressing.
3.     Deteksi error dan recovery error.
4.     Menyediakan transmisi phisik dari data.
5.     Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control.
6.     Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC).
7.     Menterjemahkan dari layer network di atasnya ke bit-bit layer fisik di bawahnya.
8.     Melakukan format pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame).
9.     Menambahkan header yang terdiri dari alamat HW sources & destination (semacam informasi kontrol).
10.   Mengidentifikasi peralatan pada network.
11.   Membentuk enkapsulasi yang membungkus data asli.
12.   Enkapsulasi akan dilepas setelah paket diterima oleh layer di bawahnya.
13.   Enkapsulasi akan berlanjut di hop lain hingga paket sampai ke tujuan.
14.   Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman.
Network Layer :
1.     Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal.
2.     Paket diterima oleh interface router.
3.     Router akan mencek alamat IP tujuan.
4.     Melakukan routing tabel.
Transport Layer :
1.     Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembing) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
2.     Menyediakan layanan transportasi data ujung ke ujung.
3.     Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork.
4.     Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing.
Session Layer :
1.     Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan.
2.     Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya.
3.     Kontrol dialog antar peralatan / node.
4.     Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex).
5.     Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan.
Presentation Layer :
1.     Bagaimana data dipresentasikan.
2.     Menyajikan data.
3.     Layanan Penterjemah.
4.     Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan dilayer aplikasi.
Aplication Layer :
1.     Interface antara jaringan dan SW aplikasi.
2.     Mengkomunikasikan service ke aplikasi.

Dalam setiap layer juga terdapat protokol, diantaranya :
Layer Aplikasi
o    HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web .
o    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
o    DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP.
o    FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
o    MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
o    NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
o    POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server.
o    SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows.
Layer Presentasi
o    SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran mail.
o    SNMP (Simple Network Management Protocol), protokol untuk manajemen jaringan.
o    Telnet, protokol untuk akses dari jarak jauh.
o    TFTP (Trivial FTP), protokol untuk transfer file.
Layer Sesi
o    NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
o    RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
o    SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
Layer Transport
o    TCP (Transmission Control Protocol), protokol untuk pertukaran data berorientasi (connection oriented).
o    UDP (User Datagram Protocol), protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless).
Layer Network
o    IP (Internet Protocol), protokol untuk menetapkan routing.
o    RIP (Routing Information Protocol), protokol untuk memilih routing.
o    ARP (Address Resolution Protocol), protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
o    RARP (Reverse ARP), protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware (pembalik ARP).
Layer Data Link
o    PPP (Point to Point Protocol), protokol untuk point ke point. Protokol ini dipakai pada sub-layer
o    LLC (Logical Link Control).
o    SLIP (Serial Line Internet Protocol), protokol dengan menggunakan sambungan serial. Protokol ini dipakai pada sub-layer MAC (Media Access Control).
Layer Fisik
o    Electrical/Optical, Mechanical, Functional, dan Procedural protocol.

Demikian artikel editan saya, semoga bermanfaat .