Artikel

Senin, 09 April 2012

OSI LAYER



OSI Layer (open system interconnection) ialah konsep dasar pada suatu jaringan komputer, yang dibuat untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data, OSI sendiri diciptakan oleh  ISO (International Standar Organization) yaitu suatu badan yang menyediakan kerangka logika terstruktur tentang bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Tujuan diciptakannya OSI layer ini sendiri untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.

OSI memiliki 7 layer  yaitu :

1. Layer Fisik
2. Layer Data Link
3. Layr Network
4. Layer Transport
5. Layer Sesi
6. Layer Presentasi
7. Layer Aplikasi










Layer-layer pada OSI juga ada bagian-bagian, bagian itu dibagi menjadi dua yaitu upper layer ( aplikasi, presentasi dan sesi ), lowwer layer ( transport, network, data link dan fisik ). Pada OSI ini sendiri memiliki kelebihan yaitu protokolnya mudah diatur dan dipantau, jika layer yang dibawa diubah maka tidak akan mengubah atau mempengaruhi layer yang diatas, upper layer dapat menggunakan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan oleh lower layer. Ada kelebihan pasti ada kekurangan, dalam OSI layer ini juga memiliki kekurangan yaitu layering juga dapat menambah kompleksitas proses, karena masing-masing layer harus mengerjakan fungsinya masingmasing dan memiliki kemampuan proses yang berlainan. Proses pembungkusan yang dilakukan untuk fungsi information hiding kurang efisien, karena setelah sampai ke host tujuan, pembungkus yang digunakan untuk menyembunyikan informasi tadi dibuang satu persatu.
Dari setiap layer juga memiliki fungsinya masing-masing, yaitu :

Physical Layer (fisik layer) :

  Layer ini berurusan dengan hardware
1.     Memindahkan bit antar devices.
2.     Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
3.     Merepresentasikan bit.
4.     Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural, dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
Data link layer :
1.     Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame.
2.     Menerima perangkat medua berupa MAC Addressing.
3.     Deteksi error dan recovery error.
4.     Menyediakan transmisi phisik dari data.
5.     Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control.
6.     Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC).
7.     Menterjemahkan dari layer network di atasnya ke bit-bit layer fisik di bawahnya.
8.     Melakukan format pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame).
9.     Menambahkan header yang terdiri dari alamat HW sources & destination (semacam informasi kontrol).
10.   Mengidentifikasi peralatan pada network.
11.   Membentuk enkapsulasi yang membungkus data asli.
12.   Enkapsulasi akan dilepas setelah paket diterima oleh layer di bawahnya.
13.   Enkapsulasi akan berlanjut di hop lain hingga paket sampai ke tujuan.
14.   Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman.
Network Layer :
1.     Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal.
2.     Paket diterima oleh interface router.
3.     Router akan mencek alamat IP tujuan.
4.     Melakukan routing tabel.
Transport Layer :
1.     Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembing) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
2.     Menyediakan layanan transportasi data ujung ke ujung.
3.     Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork.
4.     Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing.
Session Layer :
1.     Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan.
2.     Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya.
3.     Kontrol dialog antar peralatan / node.
4.     Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex).
5.     Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan.
Presentation Layer :
1.     Bagaimana data dipresentasikan.
2.     Menyajikan data.
3.     Layanan Penterjemah.
4.     Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan dilayer aplikasi.
Aplication Layer :
1.     Interface antara jaringan dan SW aplikasi.
2.     Mengkomunikasikan service ke aplikasi.

Dalam setiap layer juga terdapat protokol, diantaranya :
Layer Aplikasi
o    HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web .
o    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
o    DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP.
o    FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
o    MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
o    NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
o    POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server.
o    SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows.
Layer Presentasi
o    SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran mail.
o    SNMP (Simple Network Management Protocol), protokol untuk manajemen jaringan.
o    Telnet, protokol untuk akses dari jarak jauh.
o    TFTP (Trivial FTP), protokol untuk transfer file.
Layer Sesi
o    NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
o    RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
o    SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
Layer Transport
o    TCP (Transmission Control Protocol), protokol untuk pertukaran data berorientasi (connection oriented).
o    UDP (User Datagram Protocol), protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless).
Layer Network
o    IP (Internet Protocol), protokol untuk menetapkan routing.
o    RIP (Routing Information Protocol), protokol untuk memilih routing.
o    ARP (Address Resolution Protocol), protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
o    RARP (Reverse ARP), protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware (pembalik ARP).
Layer Data Link
o    PPP (Point to Point Protocol), protokol untuk point ke point. Protokol ini dipakai pada sub-layer
o    LLC (Logical Link Control).
o    SLIP (Serial Line Internet Protocol), protokol dengan menggunakan sambungan serial. Protokol ini dipakai pada sub-layer MAC (Media Access Control).
Layer Fisik
o    Electrical/Optical, Mechanical, Functional, dan Procedural protocol.

Demikian artikel editan saya, semoga bermanfaat .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar